Jember Fashion Carnaval (JFC) dari Jawa Timur

15:55
Jember Fashion
Jember Fashion Carnaval
Jember Fashion Carnaval adalah sebuah even karnaval busana yang setiap tahun digelar di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Karnaval ini digagas oleh Dynand Fariz yang juga pendiri JFC Center.

Awalnya karnaval ini hanya pekan mode sederhana yang tiap Tahun diadakan di alun-alun Kota Jember dengan menampilkan Group Reyog Ponorogo. Akan tetapi, kemudian mucullah gagasan dari Dynand Fariz seorang disainer sekaligus pendidik di bidang fashion yang bermukim di Jember untuk mengubah pekan mode ini menjadi sebuah karnaval besar dan kini dikenal sebagai Jember Fashion Carnaval.  Sehingga terciptalah ide pemikiran sebuah parade dengan jalan kaki dengan menggenakan kostum yang menarik, meriah, warna cerah serta berumbai-rumbai. Pelaksanaan JFC sendiri pertama kali disandingkan untuk memeriahkan HUT Kota Jember.

Jember Fashion Carnaval
Jember Fashion Carnaval
Pada saat tahun 2001 menjadi awal dari Jember Festival Carnaval, dimana Ide konsepnyanya tidak jauh beda dengan Arak-arakan sebelumnya, maka dari itu bentuk kostum dari JFC selalu menyerupai Reyog dimana pada saat itu juga terdapat acara serupa, festival kostum di negara-negara Amerika. Bahkan hingga saat ini puluhan group Reyog di kota Jember masih berpartisipasi dan mendukung kegiatan JFC tiap tahun.

Dengan berorientasi pada trend fashion dunia yang dibalut pesona budaya Indonesia, pelaksanaan JFC setiap tahunnya berjalan sukses. Sejak pertama kali diselenggarakan pada 2003 lalu, Jember Fashion Carnival terus mendapat sorotan dari media internasional di setiap perhelatannya. Bagaimana tidak, karnaval ini merupakan yang terbesar nomor 4 di dunia setelah Mardi Grass di New Orleans di Amerika Serikat, Rio De Jeneiro Carnaval di Brazil, dan Fastnatch Koln di Jerman.

Sebagai salah satu karnaval terbesar di dunia, Jember Fashion Carnival tentu saja tidak menyuguhkan hal yang biasa-biasa saja. Karnaval ini akan menjadikan jalan raya dalam kota sebagai catwalk sepanjang 3,6 km. Catwalk tersebut termasuk yang terpanjang di dunia dimana menjadi etalase hidup dari ratusan maha karya berupa desain adibusana spektakuler yang berakar pada budaya Indonesia.

Thanks To UongJowo for the original content on this blog, and for permission to re-post the articles "Adhe Ken"

Artikel Terkait

Previous
Next Post »